Oleh: Irfan Fauzi*
Akhir-akhir ini, negeri kita sedang berduka. Banyak bencana datang silih berganti, yang mengakibatkan ratusan nyawa menjadi korban. Belum lagi ditambah dengan kerugian materi yang tak terhitung jumlahnya. Entah mengapa bencana itu datang bertubi-tubi dan silih berganti, seakan-akan alam ini benci dan marah kepada kita. Sehingga “dia” pun menumpahkan amarahnya melalui bencana yang tak kunjung reda. Nampaknya alam ini mulai enggan bersahabat lagi dengan kita.
Hal ini mengingatkan kita pada sepenggal lirik lagu yang dibawakan oleh Ebit G. Ade, “mungkin alam mulai enggan bersahabat dengan kita. Cobalah bertanya pada rumput yang bergoyang". Dalam artian, kita melihat dan memperhatikan keadaan alam yang ada di sekitar kita. Apa saja yang telah kita perbuat terhadapnya. Apakah kita telah memperlakukannya selayaknya seoang sahabat? Atau selama ini kita tak lebih seperti seorang perampok, yang datang hanya untuk merampas, memeras dan menguras apa yang ada padanya. Setelah itu pergi begitu saja tanpa memikirkan akibatnya.
Padahal, firman Allah dalam Alqur'an (Qs 2:30) menjelaskan kepada kita, bahwa kita -umat manusia- diciptakan dengan tujuan untuk menjadi khalifah di dunia ini. Dalam artian, sebagai wakil Allah untuk mengurus, mengelola serta melestarikan alam ini dengan sebaik-baiknya. Bukan malah sebaliknya, merusak dan menghancurkannya. Oleh karena itu, jika seluruh umat manusia menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin niscaya alam ini akan menunjukkan sikap yang bersahabat dan memancarkan pesona keindahan. Dia akan berjalan seiring dan sejajar dengan umat manusia.
*) Penulis adalah mahasiswa STAIL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar