Sabtu, 30 April 2011

Kita Golongan Mana?

                Kita hendaknya memuhasabahi diri. Apakah sudah benar keislaman kita? Jangan-jangan kita meniru perilaku orang kafir dan Munafik.
              Pesan itu disampaikan oleh Irsyad, salah satu Pengurus Pusat IMHI di masjid Aqshol Madinah Pesantren Hidayatullah Surabaya pada Rabu, 27 April 2011. Hal ini dia utarakan ketika mendapat amanah mengisi tausiah kepada Pengurus Pusat IMHI yang lain.

         Manusia, lanjutnya, terbagi menjadi 3 golongan. Yaitu golongan kanan, golongan kiri, dan golongan antara golongan kanan dan kiri.

      Golongan kanan ialah orang-orang yang beriman. Beriman kepada Allah, Rasulullah, surga, neraka, dan hal gaib lainnya. Mereka juga mendirikan sholat dan menunaikan zakat.

            Allah telah menyebutkan cirri-ciri golongan kanan  ini dalam kitab-Nya surat Al-Baqoroh ayat 3:

     “(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka”.
            Adapun golongan kiri adalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah. Merka adalah orang-orang yang meningkari perintah-Nya dan tidak membenarkan risalah yang Rasulullah bawa. Mereka adalah orang-orang  kafir, orang-orang yang memiliki cara berpikir, cara memandang, dan berperilaku menentang Allah. Mereka keadaannya seperti itu terus, walaupun mereka sudah diberi peringatan. Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, Engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman”. (QS. Al-Baqoroh: 6).
            Sementara untuk golongan antara kanan dan kiri alias golongan abu-abu bin gak jelas, adalah orang-orang munafik. Ketika bertemu orang beriman, mereka mengaku beriman. Namun kalau bertemu orang kafir, mereka pun mengaku kafir. Namun hakikatnya, hati mereka memang kafir. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang beriman. Namun sebenarnya, mereka menipu diri mereka sendiri. Allah mengabarkan hal itu kepada kita dalam firman-Nya:
            “Mereka menipu Allah dan dan orang-orang yang beriman. Padahal, mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari” (QS. Al-Baqoroh: 9)
            Sebelum menutup tausiahnya, Irsyad pun membuat kesimpulan, bahwa kita harus berhati-hati dan sering memuhasabahi keimanan kita. Apa sudah benar kita termasuk golongan golongan kanan? Atau malah, perilaku kita mengirip orang kafir dan munafik. “Hendaknya kita sering-sering memuhasabahi sendiri”, pungkasnya.
            Kegiatan yang diadakan setiap  Rabu pagi ba’da subuh ini bersifat internal, yaitu hanya diikuti oleh Pengurus Pusat IMHI. Setiap pengurus wajib memberikan tausiah sesuai dengan jadwalnya masing-masing. Hal ini bertujuan, agar tercipta budaya saling mengingatkan, disamping dijadikan sebagai ajang latihan untuk berdakwah di masyarakat.
           
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar